Notification

×

Iklan

Iklan

Iklan 728x90

Runtuhnya Megara

Selasa, 11 Februari 2025 | Februari 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-28T14:54:39Z

 


Cerita Sambung

Prithvi Hamare Hai

Episode 7: Runtuhnya Megara

oleh Erwinsyah Putra

Megara, jantung peradaban Bumi, tak pernah tidur. Kota megapolis ini menjulang di sepanjang pesisir Samudra Atlantik, dengan menara-menara kaca setinggi langit dan sistem transit orbital yang berkilauan di malam hari. Namun, malam ini, langit Megara membara.

Serangan mendadak menghantam pusat pemerintahan. Ledakan beruntun mengguncang distrik utama, dan Patriark Bumi—penguasa otoriter yang selama ini tak tergoyahkan—akhirnya menghadapi pemberontakan yang tak bisa lagi mereka kendalikan.

***

Sirene meraung, dan api menjilat menara-menara tinggi di pusat kota. Di bawahnya, jalan-jalan penuh kekacauan: massa pemberontak bentrok dengan pasukan keamanan. Ledakan kedua menghancurkan stasiun energi utama, memadamkan sebagian besar kota.

Promo Diskon 50%

Promo Diskon 50%! Klik gambar di atas untuk mendapatkan diskon spesial.

Lady Cartine menatap layar monitor di ruang persembunyiannya, wajahnya pucat namun matanya menyala penuh tekad.

"Revolusi sudah dimulai," ujar Shekar Dion di sampingnya, "tapi ini jauh lebih besar dari yang kita rencanakan."

"Mereka bergerak terlalu cepat," Cartine menghela napas panjang. "Tanpa koordinasi, pemberontakan ini akan dihancurkan sebelum matahari terbit."

"Dan Megara akan menjadi kuburan mereka," tambah Maia dengan nada cemas.

***

Kejatuhan Megara mengubah segalanya. Cartine tahu bahwa Patriark tidak akan tinggal diam. Balasan akan datang dalam bentuk operasi militer besar-besaran.

"Kita harus menghilang," Cartine memutuskan. "Jika mereka menangkap kita sekarang, gerakan ini akan mati sebelum benar-benar hidup."

Shekar mengangguk setuju. "Ada koloni aman di Sabuk Luar. Kita bisa bersembunyi di sana, menyusun strategi akhir."

"Dan mengatur ulang aliansi kita," Maia menambahkan. "Europa, Mars, Sabuk… mereka akan mendengarkan jika kita punya rencana besar."

***

Lorong-lorong bawah tanah Megara penuh asap dan debu. Cartine, Maia, dan Shekar bergerak cepat di bawah bayang-bayang malam, menyusuri jalur-jalur rahasia yang hanya diketahui segelintir orang.

"Cepat! Mereka menutup semua akses ke luar kota," ujar Maia sambil memeriksa peta digital. "Satu-satunya jalan keluar ada di Pelabuhan Nebula."

Namun, mereka tidak sendirian.

Di atas mereka, dron-dron pengintai melayang mencari siapa pun yang dianggap sebagai ancaman. Pasukan keamanan menyisir setiap sudut kota, sementara Patriark mengeluarkan dekret darurat: setiap pemberontak akan dieksekusi di tempat.

"Jika kita tertangkap, tidak akan ada pengadilan," bisik Shekar dengan nada serius.

"Itulah mengapa kita tidak akan tertangkap," Cartine menjawab tanpa ragu.

***

Di Pelabuhan Nebula, sebuah kapal kargo tua menunggu. Nama kapal itu "Luthien", kapal yang nyaris terlupakan oleh sejarah, namun malam ini menjadi harapan terakhir mereka.

Maia mengaktifkan sistem pengendali, dan mesin kapal mulai bergetar pelan. "Kita menuju Sabuk Luar. Ini akan menjadi perjalanan panjang."

"Bagaimana dengan Megara?" tanya Shekar, menoleh ke jendela kapal. "Kota itu… tidak akan bertahan."

Promo Diskon 50%

Promo Diskon 50%! Klik gambar di atas untuk mendapatkan diskon spesial.

"Megara akan runtuh, seperti kekaisaran lainnya," Cartine berbisik, menatap api yang menyelimuti kota di kejauhan. "Tapi dari runtuhannya, kita akan membangun sesuatu yang baru."

***

Kapal Luthien meluncur menuju bintang-bintang, meninggalkan Bumi yang terpecah belah.

Di dalamnya, Cartine mulai menggambar peta strategi besar di layar holografis. "Ini bukan lagi soal perlawanan kecil," katanya kepada Maia dan Shekar. "Kita akan mempersiapkan serangan balik. Tata Surya harus memilih: kebebasan atau kehancuran."

Maia tersenyum samar. "Kalau begitu, kita pastikan mereka memilih kebebasan."

Bersama-sama, mereka mulai menyusun strategi akhir—sebuah rencana yang akan mengubah sejarah Tata Surya untuk selamanya.

Iklan 728x90
×
Fiksi Fillo Baru KLIK