Cerita Sambung
Indonesia (Jadi) Emas
Oleh Erwinsyah Putra
EPISODE 1: Awal Sebuah Revolusi
Langit Jakarta dipenuhi cahaya senja ketika sebuah pertemuan rahasia berlangsung di sebuah ruangan di Istana Negara. Presiden Arman Pratama duduk di tengah, dikelilingi oleh para penasihat keuangannya. Di depan mereka, terpampang sebuah peta besar perekonomian dunia. Mata Arman berkilat penuh keyakinan.
"Sudah terlalu lama kita terjebak dalam permainan fiat ini. Uang kita, nilai mata uang kita, dikendalikan oleh sistem yang tidak adil. Saatnya Indonesia bangkit dan mengembalikan kedaulatan ekonominya," ujar Presiden dengan suara tegas.
Para penasihat saling pandang. Sebagian setuju, sebagian ragu. Menteri Keuangan, Rendra Santoso, menatap Arman dengan ekspresi waspada.
"Pak Presiden, ini bukan sekadar perubahan sistem keuangan. Ini revolusi ekonomi. Dunia akan menolak. Bank Dunia, IMF, The Fed, mereka tidak akan tinggal diam," ujarnya.
Arman tersenyum tipis. "Justru itu. Kita harus bersiap. Kita mulai dengan satu langkah besar: Mengembalikan Rupiah ke standar emas. Kita ciptakan Golden Rupiah – GRp, di mana setiap lembar uang yang kita cetak harus memiliki cadangan emas riil. Tidak ada lagi manipulasi. Tidak ada lagi inflasi gila-gilaan."
Ruangan menjadi sunyi. Semua menyadari dampak dari kebijakan ini. Jika diterapkan, Indonesia akan menjadi negara pertama yang berani menentang dominasi sistem fiat dunia.
Di sudut ruangan, seorang pria bersandar di kursinya. Doktor Arsyad Malik, seorang ekonom visioner, akhirnya berbicara. "Kalau kita ingin menerapkan ini, kita harus siap menghadapi tekanan ekonomi. Kita perlu memastikan bahwa cadangan emas kita cukup untuk menopang seluruh transaksi domestik. Berapa jumlah cadangan emas kita saat ini?"
Rendra menarik napas panjang. "Sekitar 201 ton, yang sebagian besar tersimpan di Bank Indonesia. Itu belum cukup untuk menanggung seluruh transaksi ekonomi kita. Kita butuh lebih banyak emas."
Arman mengetuk meja. "Maka kita harus mulai mengakuisisi. Mulai dari tambang emas nasional. Kita harus menghentikan ekspor emas mentah. Semua harus disimpan dan digunakan sebagai cadangan GRp. Kita juga harus menarik investor yang bersedia membawa emas fisik ke Indonesia."
Diskusi semakin dalam. Sementara itu, di luar istana, berita mulai beredar bahwa pemerintah tengah merancang sebuah kebijakan ekonomi yang bisa mengguncang dunia.
Di Washington D.C., sebuah laporan rahasia masuk ke meja seorang pejabat tinggi di The Fed. Pria itu membaca laporan itu dengan kening berkerut. "Indonesia mencoba melepaskan diri dari sistem fiat? Ini akan menjadi ancaman bagi dolar. Kita tidak bisa membiarkan ini terjadi."
Di saat yang sama, di sudut lain dunia, seorang pengusaha emas dari Dubai tersenyum saat mendengar kabar tersebut. "Akhirnya, ada negara yang berani mencoba. Ini bisa menjadi peluang besar."
Perubahan besar sedang terjadi. Indonesia baru saja menyalakan api revolusi ekonomi yang bisa mengguncang tatanan dunia.
(Bersambung ke Episode 2…)