Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Golden Rupiah Untuk Ekonomi Rakyat (Ep. 20)

Rabu, 12 Maret 2025 | Maret 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-13T10:29:57Z

 

(Cerita Sambung: Indonesia (Jadi) Emas Episode 20)

Mentari pagi menyinari Pasar Johar, Semarang. Hiruk-pikuk pedagang dan pembeli mewarnai suasana. Di tengah lapak-lapak yang dipenuhi hasil bumi, seorang ibu paruh baya bernama Bu Rini tersenyum puas. Sejak penggunaan Golden Rupiah (GRp) semakin luas, penghasilannya meningkat drastis.

"Dulu, harga bahan baku naik terus karena rupiah melemah. Sekarang, dengan GRp, harga lebih stabil. Saya bisa menyimpan nilai uang saya tanpa takut besok harganya anjlok!" ujar Bu Rini kepada pelanggan setianya.

***
Di sebuah warung kopi kecil, para pedagang membahas perubahan besar dalam ekonomi mereka.

"Dulu tiap tahun harga barang naik terus, kami selalu khawatir. Sekarang harga lebih stabil, karena GRp didukung emas. Ini pertama kalinya dalam hidup saya, uang saya tidak kehilangan nilainya!" kata Pak Darto, seorang pedagang tempe.

Arga, yang kebetulan sedang melakukan kunjungan ke pasar tradisional, menimpali, "Karena GRp berbasis emas, nilai intrinsiknya tetap terjaga. Tidak ada lagi pencetakan uang seenaknya yang menyebabkan inflasi tinggi."

***
Seorang pemilik warung makan, Mbak Siti, mengangkat tangan. "Tapi Pak, kami pedagang kecil masih susah dapat modal. Pinjaman di bank riba, kalau tidak, bunganya mencekik."

Arga tersenyum. "Itulah mengapa kita memperkenalkan sistem kredit berbasis GRp tanpa riba. Modal usaha bisa diberikan dengan sistem bagi hasil yang adil, bukan bunga yang terus menumpuk."

"Jadi, saya bisa pinjam modal tanpa khawatir dikejar utang?" tanya Mbak Siti.

"Betul. Pemerintah bekerja sama dengan koperasi syariah dan bank GRp untuk memberi modal kepada UMKM tanpa merugikan mereka dengan sistem bunga yang tak terkendali," jelas Arga.

***
Di desa terpencil di Jawa Timur, sebuah inovasi mulai diterapkan: pasar komunitas berbasis GRp. Para petani dan nelayan menggunakan dompet digital GRp untuk bertransaksi tanpa perlu perantara bank besar.

"Sekarang saya bisa langsung menjual hasil panen ke pembeli di kota tanpa dipermainkan tengkulak," kata Pak Tono, seorang petani jagung.

***
Seorang anak muda bertanya, "Tapi Pak, apakah kami harus selalu pakai emas fisik?"

Arga menggeleng. "Tidak. GRp bisa dalam bentuk digital untuk transaksi sehari-hari. Namun, kalau Anda ingin mengonversinya ke emas fisik, Anda bisa melakukannya kapan saja di bank GRp atau agen terdaftar."

Kesimpulan: Ekonomi Kerakyatan Bangkit

Dengan GRp, ekonomi kecil tak lagi terpinggirkan. Kestabilan harga, akses kredit tanpa riba, serta sistem perdagangan yang lebih adil telah membuat para pelaku usaha kecil lebih berdaya.

Seorang pedagang sayur tersenyum. "Akhirnya, kita tidak lagi jadi korban permainan ekonomi global. Dengan GRp, kita yang menentukan nasib kita sendiri."

Bersambung ke Episode 21

×
Berita Terbaru Update