Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Langkah Terakhir – Chaos (Ep. 14)

Minggu, 09 Maret 2025 | Maret 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-09T13:26:04Z

 



Cerita Sambung

Indonesia (Jadi) Emas
oleh Erwinsyah Putra

Episode 14: Langkah Terakhir – Chaos

Jakarta yang biasanya sibuk kini terasa mencekam. Protes sporadis mulai berubah menjadi kerusuhan. Beberapa kelompok bayaran merusak toko-toko dan membakar kendaraan di sudut kota. Ini bukan lagi sekadar demonstrasi – ini adalah kekacauan yang dirancang.

Di layar besar di ruang intelijen, laporan masuk dari berbagai daerah.

"Kerusuhan terjadi di Bandung, Surabaya, dan Medan. Sebagian besar dipicu oleh kelompok yang sama. Ada bukti mereka menerima dana dari luar negeri," lapor Rahmat dengan wajah serius.

"Siapa dalangnya?" tanya Arga, suaranya tegas namun terkendali.

"Kami melacak aliran dana yang masuk ke rekening beberapa tokoh provokator. Semuanya mengarah ke jaringan oligarki yang sebelumnya menentang GRp."

Nadira menatap layar dengan tajam. "Mereka gagal menekan ekonomi, sekarang mereka ingin menciptakan ketakutan di jalanan."

"Kita tidak bisa hanya bertahan," ujar Darmawan. "Kita harus menyerang balik, tapi dengan cara yang tidak membuat kita terlihat represif."

Arga berpikir cepat. "Kita biarkan mereka bermain kotor. Tapi kita pastikan dunia melihat siapa mereka sebenarnya."

***

Dalam hitungan jam, media nasional mulai menayangkan laporan investigasi. Bukti-bukti mengalir di layar: rekaman transaksi mencurigakan, komunikasi antara provokator, hingga video drone yang menunjukkan truk-truk bayaran mengangkut kelompok perusuh ke titik-titik strategis.

"Kita harus biarkan masyarakat melihat semuanya," kata Arga.

Di media sosial, kampanye besar-besaran dimulai: #SiapaDalangKerusuhan menjadi trending. Rakyat mulai sadar bahwa mereka sedang dimanipulasi.

"Jadi ini bukan aksi spontan? Mereka dibayar?"

"Mereka merusak negeri sendiri demi kepentingan segelintir orang!"

Gelombang opini publik mulai berbalik. Jika sebelumnya mereka ragu dengan GRp, kini mereka mulai melihat siapa musuh sebenarnya.

***

Sementara perang informasi berkecamuk, tim khusus yang dipimpin Rahmat bergerak di lapangan. Dalam operasi rahasia, beberapa otak di balik kerusuhan ditangkap dalam waktu bersamaan.

Salah satunya adalah Surya.

Di sebuah Penthouse mewah, dia baru saja menerima laporan bahwa rencana chaos mulai berantakan ketika pintu kamarnya didobrak.

"Surya Pratama, Anda ditahan atas tuduhan sabotase ekonomi dan penghasutan," ujar salah satu petugas dengan tenang.

Surya tidak melawan. Dia hanya tersenyum miring. "Kalian mungkin menang hari ini, tapi perang ini belum selesai."

Di layar ponselnya, sebuah pesan baru masuk: "Rencana B siap dieksekusi."

***

Saat pemerintah merayakan keberhasilan meredam kerusuhan, ancaman baru muncul dari arah yang berbeda.

Dalam hitungan menit setelah penangkapan Surya, sistem perbankan nasional mengalami gangguan besar. Transaksi melambat, server beberapa bank down, dan jaringan listrik di beberapa wilayah tiba-tiba mati.

"Kita sedang diserang secara digital," ujar seorang teknisi IT di ruang keamanan siber.

Arga mengepalkan tangannya. Jika musuh tidak bisa mengalahkan GRp di dunia nyata, mereka kini mencoba menyerang di dunia digital.

Dan pertarungan ini… baru saja dimulai.

Bersambung ke Episode 15

×
Berita Terbaru Update